1.
Definisi Pengaruh
Menurut Kamus Besar bahasa indonesia (2001:849), yaitu: ‘Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul
dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau
perbuatan seseorang’. Dari pengertian yang telah dikemukakan sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya yang dapat membentuk atau
mengubah sesuatu yang lain.
- Courage: diperlukan keberanian,kebulatan,tekad dan keteguhan hati
- High confidence : kekuatan penggerak hidup anda
- Attitude: mental yang positif
- New action: tindakan yang benar-benar konsisten
- Goal: target atau tujuan yang benar-benar diinginkan
- Excellence :menjadi yang terbaik
*Cara
mempengaruhi orang lain dengan dasar pendekatan komunikasi persuasi dikemukakan
oleh Aristotle. Terdapat 3 Teknik Dasar Untuk Mempengaruhi Pikiran Orang Lain,
berikut masing-masing uraiannya.
✽ Logical
Argument (Logos)
Pendekatan
berdasarkan logical argument merupakan penyampaian ajakan menggunakan
argumentasi sebuah data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung oleh
komponen data.
✽ Psychological
Atau Emotional Argument (Pathos)
Pendekatan
berdasarkan Psychological Atau Emotional Argument merupakan penyampaian
pendekatan ajakan menggunakan efek emosi positif dan negatif. Misalnya saja
dalam iklan yang menyenangkan, lucu dan maupun yang membuat kita berempati itu
termasuk dalam menggunakan pendekatan Psychological Argument yang bersifat
positif. Sedangkan iklan yang biasanya membuat kita muak, marah, menjenuhkan,
itu termasuk pendekatan Psychological
Argument dengan efek emosi yang negatif.
✽ Argument Based
On Credibility (Ethos)
Teknik
pendekatan seperti ini biasanya merupakan ajakan atau arahan yang akan diikuti
oleh komunikate atau audiens, karena komukiator mempunyai kredibilitas sebagai
pakar dalam bidang tersebut. Seperti
contoh saat kita berobat dan menuruti medis dari dokter, menuruti kemauan
seorang pesulap, atau mematuhi perintah dari dosen untuk menyelesaikan
tugas-tugas kuliah. Mengapa demikian karena hal ini semata-mata karena anda
mempercayai kepakaran seseorang dala bidangnya.
2. Definisi Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi (dalam bahasa Inggris “communication”), (dalam bahasa Latin “communicatus”), sebenarnya bersumber pada kata “communis”. Communis memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Jadi, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila komunikasi tersebut mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Tiga Dimensi Penting Yang Mendasari
Definisi-definisi Komunikasi :
Dimensi Pertama : Tingkat Observasi atau derajat keabstrakannya Misalnya, definisi
komunikasi yang menyatakan "komunikasi adalah proses yang
menghubungkansatu sama lain bagian-bagian terpisah dari dunia kehidupan"
adalah terlalu umum,sementara definisi komunikasi yang menyatakan bahwa
"komunikasi sebagai alat untuk mengirim pesan militer, perintah,dan
sebagainya lewat telepon, telegraf,radio, kurir, dan sebagainya" terlalu
sempit.
Dimensi Kedua : Kesengajaan (intentionality), Sebagian definisi mencakup hanya pengiriman
dan penerimaan pesan yang disengaja; sedangkan sebagian definisi lainnya tidak
menuntut syarat ini. Contoh definisi yang mensyaratkan kesengajaan (Gerald E
Miller) komunikasi sebagai "situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber
mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk
mempengaruhi perilaku penerima". Sedangkan definisi yang mengabaik
an kesengajaan (Alex Code) " suatu proses
yang membuat sama bagi dua orang atau lebih apa yang tadinya merupakan monopoli
seseorang atau sejumlah orang".
Dimensi Ketiga : Penilaian Normatif, Sebagian definisi meskipun secara implisit,
menyertakan keberhasilan atau kecermatan; sebagian tidak demikian. Definisi
komunikasi dad John B Hoben, misalnya mengasumsikan bahwa komunikasi itu(harus)
berhasil: "Komunikasi adalahpertukaran verbal pikiran atau gagasan".
Asumsi dibalik definisi adalah suatu pikiran atau gagasan secara berhasil
dipertukarkan. Sebagian definisi lainnya tidak otomatis mensyaratkan
keberhasilan, seperti definisi komunikasi dari Berard Berelson dan Gary
Steiner: "Komunikasi adalah transmisi informasi" , definisi ini tidak
mensyaratkan bahwa informasi itu harus diterima atau dimengerti.
Sumber: